Halaman

About

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PRIVATE ENTREPRENEURIAL MODEL UNIVERSITY By.UNESCO
E-learning Amikom Research Amikom Wisuda Amikom PMB Amikom Kabar IT

Senin, 04 Maret 2013

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA



Kathleen Riepe mengatakan, time is a non renewable resource, once it is gone, it is gone.Gerakan membangkitkan kesadaran mahasiswa akan manajemen waktu harus diintegrasikandalam seluruh aktivitas pendidikan. Perlu ada kesadaran,
 yesterday is history, tomorrow is amistery, but today is a gift that's why we call it the present "The present" dalam hal inimerupakan hadiah dari Yang Maha Kuasa, oleh sebab itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.Andaikan satu hari yang terdiri dari 86.400 detik, identik dengan sejumlah uang yang harusdihabiskan dalam satu hari dan tidak dapat ditabung untuk hari berikutnya, maka kita akanmengalami kerugian besar andaikan kita tidak dapat membelanjakannya dengan baik. Samahalnya dengan waktu, tentu kita tidak akan ikhlas jika terbuang sia-sia.Begitu pentingnya manajemen waktu meski sampai saat ini belum dimasukkan dalam kurikulumsekolah di Indonesia. Mencermati persoalan rendahnya kemampuan mahasiswa untuk menggunakan waktu, tampaknya wajar dimasukkan dalam kurikulum universitas. Padaumumnya sekolah di negara maju memiliki prinsip-prinsip penggunaan waktu yang sangat ketat.Meniru sebuah kebaikan tentulah berbuah kebaikan juga. Untuk itu sudah saatnya disusunsebuah pola pengunaan waktu bagi mahasiswa dan dipublikasi secara terbuka di seluruh sudutkampus.Secara umum prinsip pembagian waktu yang relevan bagi insan kampus adalah (1)mengidentifikasi waktu terbaik untuk belajar. Are you a "morning person", or a "night person"?,(2) pelajari hal-hal yang berat dikala stamina masih segar, (3) gunakan tipe belajar distributedlearning and practice sehingga terhindar dari kelelahan dan pemborosan waktu, (4) pastikanlingkungan sekitar kondusif untuk belajar, (5) alokasikan waktu untuk memanjakan indera, (6)tidur dan makanlah sesuai kebutuhan dengan dosis dan jadwal yang tepat (mengurangi waktutidur yang mengakibatkan konsentrasi belajar menurun bukanlah pilihan yang bijak), (7)kombinasikan aktivitas lain dengan belajar, misalnya membaca buku di angkutan umum,mendengarkan CD pembelajaran saat antri di bank, dan lain-lain.Membangun aktivitas belajar mahasiswa dimulai dengan menghimpun aspirasi dan pendapatmahasiswa tentang pembelajaran yang menyenangkan. Dalam pikiran mahasiswa, seorang dosenadalah (1) orang yang ahli dan sangat menguasai ilmunya, (2) memiliki pengalaman yang cukupdan sangat menghayati ilmunya, (3) mampu mendeskripsi dan merasakan segala kesulitan dankeluh kesah mahasiswa, (4) mampu menolong mahasiswa memecahkan berbagai masalah, (5)terampil bertanya, (6) mengajak berpikir, dan (7) memiliki empati dan ketulusan. Kepemilikandosen akan keinginan dan harapan mahasiswa secara alami akan dapat mendorong peningkatanaktivitas belajar mahasiswa.Secara singkat, perlu dirumuskan upaya-upaya internal kampus yang mendesak untuk mendorong aktivitas belejar mahasiswa. Upaya di bawah ini harus menjadi gerakan massal olehsegenap sivitas akademika.Pertama, menyamakan persepsi segenap sivitas akademika tentang jenis, tahapan dan mekanismepeningkatan aktivitas belajar mahasiswa. Fenomena perbedaan persepsi biasanya akanmenimbulkan prasangka. Lazimnya prasangka menjadi siluman yang kontraproduktif terhadappercepatan perolehan program-program yang bersentuhan dengan mahasiswa, sebab seusiamereka sangat tanggap dengan contoh-contoh terbaik yang tidak pantas ditiru. Sebagianmahasiswa senang berargumen yang tidak argumentatif.Kedua, perlu publikasi "besar-besaran" dalam berbagai bentuk tentang manajemen waktu belajardalam diksi yang berbeda sesuai ciri khas fakultas. Kata-kata bijak produk ilmuwan fakultastersebut tentang aktivitas dan manajemen waktu belajar perlu dipublikasi di tempat-tempat yangstrategis.Ketiga, desain seluruh aktivitas dan tugas-tugas perkuliahan harus secara kreatif dapat"memaksa" mahasiswa untuk membaca yang diikuti dengan indikator-indikator yang terukur.Keempat, tugas-tugas aktivitas pendidikan perlu diciptakan bervariasi dalam bentuk 
critical book report, problem solving, cooperative learning, review of research findings, step by stepdiscussion, computer aided learning, Springboard Seminar 
, tutorial, seminar makalah, presentasi mini, studi kasus, simulasi, permainan, dan sindikasi.Kelima, menerapkan manajemen kelas dan manajemen universitas yang memungkinkan dosenmengendalikan seluruh aktivitas belajar mahasiswa. Perilaku organisasi pada semua level, mulaidari prodi sampai tingkat universitas perlu ditata sehingga kondusif terhadap suasana belajar bagimahasiswa. Seluruh sarana dan prasarana, berupa gedung kuliah, perpustakaan, laboratoriumbahkan prasarana lingkungan berupa taman dan trotoar ditata sedemikian rupa sehingga tampak mendukung efisiensi dan optimalisasi waktu belajar mahasiswa. Buku teks dan jurnal onlineyang relevan tampaknya menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mendorong percepatanpeningkatan kualitas aktivitas belajar mahasiswa dengan pengelolaan waktu yang proporsional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar