Halaman

About

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PRIVATE ENTREPRENEURIAL MODEL UNIVERSITY By.UNESCO
E-learning Amikom Research Amikom Wisuda Amikom PMB Amikom Kabar IT

Selasa, 05 Maret 2013

Sebut TNI tidur & nongkrong, komisioner Komnas HAM minta maaf

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai akan menemui Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Mabes TNI untuk menyampaikan permohonan maaf soal pernyataannya. Natalius tidak bermaksud melukai institusi TNI yang sedang berduka.

"Besok, bapak menko polhukam beri fasilitas untuk bertemu dengan Panglima TNI, jam 9 di Cilangkap. Saya betul-betul mau ketemu mau sampaikan permohonan maaf secara terbuka," ujar Natalius kepada merdeka.com, Selasa (26/2).

Natalius merasa ucapannya diambil sepotong-sepotong sehingga mengundang polemik. Menurutnya, apa yang disampaikan hanya kritik untuk membangun agar tidak ada lagi prajurit yang tewas di Bumi Cendrawasih.

"Maksud saya baik, mungkin momentumnya tidak pas. Keinginan saya memperbaiki institusi jadi jangan ada nyawa prajurit yang hilang sia-sia," katanya.

Ke depan, Natalius meminta agar ada pembenahan manajemen keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kritik saya ke bapak Presiden sebagai panglima tertinggi agar lakukan evaluasi manajemen keamanan," tuturnya.

Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersinggung atas pernyataan seorang Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang menyebut TNI hanya tidur, bukan mengamankan Papua. Mabes TNI mendesak Natalius Pigai untuk segera meminta maaf kepada keluarga besar TNI yang berduka.

"Kami meminta kepada Natalius Pigai segera meminta maaf kepada keluarga besar TNI atas pernyataannya itu. Pernyataan Pigai ini mencederai perasaan keluarga TNI yang tengah berduka cita," ujar Kapuspen TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, di Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/2).

Berikut pernyataan Pigai soal insiden di Papua:

"Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujar Natalius Pigai saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2).

Pernyataan Pigai yang dinilai kontroversi juga soal penembakan TNI di Papua bukanlah pelanggaran HAM.

"Seandainya yang ke delapan TNI itu ditembak oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu tidak melanggar HAM karena keduanya adalah kelompok bersenjata yakni baik negara dan milisi. Jadi tidak ada pelanggaran HAM di situ," katanya.


NB= tu khan apa saya bilang sejak awal..komnas ham ini tidak perlu ada di NKRI ini...sebaiknya komnas ham diturunkan statusnya sebagai LSM ( lembaga susah makan)...sebab lembaga ini suka buat statemen menjengkelkan...jika TNI yang bunuh OPM disebutnya pelanggaran ham namun jika OPM yang bunuh TNI lalu dibilangnya TNI tidur & nongkrong, BUBARKAN KOMNAS HAM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar